Bab 20 - Kunjungan Tak Dikenal

"Manusia memiliki berbagai macam cara untuk menghadapi kesedihan akibat kematian seseorang yang dikenalnya dengan baik. Salah satunya adalah dengan tenggelam di dalam pekerjaannya."

Sebuah suara asing dengan logat Eropa Timur yang kental menyadarkan Lee. Saat itu Lee sedang sibuk mempelajari profil pasien barunya, Chelsea Addlington.

"Maaf mengganggu kesenanganmu," sesosok laki laki yang asing berdiri di dalam ruangan Lee. Dia jangkung berbadan tegap dengan rambut cepak kepirangan. Matanya yang biru jernih menatap Lee dengan dingin. Jika Hitler masih hidup dia pasti akan menjadikannya sebagai ikon Ras Arya yang dibanggakannya.

"Ada yang bisa kubantu?" Lee menutup file pasiennya dan membenarkan kacamatanya yang agak turun. "Tuan...?"

"Karl Sneichder. Detektif dari unit pembunuhan. Kepolisian New York, " Laki laki itu memperkenalkan dirinya sambil duduk tanpa sempat Lee persilahkan."Aku tidak melihatmu di pemakaman Larry Robertson."

Lee tersenyum, "Apa yang bisa kubantu, Detektif Sneichder?"

Karl balas tersenyum, "Kau sepertinya tahu aku bukan seorang yang pandai berbasa basi, dr.Biel."

"Sejujurnya aku bukanlah orang yang suka berbasa basi, Mr.Sneichder. Teh?Kopi?"

"Kau baru saja berbasa basi,"Karl berusaha tersenyum namun kekakuan di wajahnya tampak begitu jelas bahwa dia tidak ingin tersenyum. "Aku tidak percaya Larry sudah tiada kini. Dia adalah temanku. Apa kau tahu itu?"

"Aku turut prihatin...," Lee berusaha menunjukan empatinya meskipun ia sendiri merasa sedang tidak ingin melakukannya. Faktanya Lee tengah memblokir pikirannya dari sosok Larry. Ia sedang berada dalam tahap penyangkalan.

"...aku sangat mengetahui Larry. Dia sangat kuat. Orang yang tangguh. Jadi alasan yang mereka katakan bahwa Larry bunuh diri akibat tekanan pekerjaan membuatku marah," ujar Karl dengan suara yang dingin. Lee bisa merasakan kemarahannya. Begitu segar dan ini berbahaya. "Apa kau tahu sesuatu tentang hal yang tidak kuketahui,dr.Biel?"

Lee menunggu. Mencoba mencari tahu arah pembicaraan ini.

"Yang kuperhatikan adalah Larry berubah menjadi misterius sejak dia bertemu denganmu. Sejak itu dia begitu berdedikasi tinggi pada penyidikan yang berhubungan dengan kasus pelecehan seksual dan pembunuhan."

Lee terdiam.

"Dan ini yang paling aneh, setiap kasus yang diambilnya selalu ada kau disana dan pelaku kekerasan seksual selalu ditemukan tewas dalam keadaan yang mengenaskan."

"Jadi?" Lee berusaha mempersingkat penjelasan yang sudah ia ketahui intinya. "Kau mencurigaiku?"

"Aku belum menemukan bukti. Tapi aku tahu kematian Larry tidak wajar dan semuanya berkaitan denganmu. Jika kau cukup kooperatif maka segalanya akan terselesaikan dengan baik."

Lee melepaskan kacamatanya. "Detektif Sneichder, sebelum kau membuat sebuah teori konspirasi, mungkin ada baiknya kau membawa sejumlah bukti yang menguatkan hal itu."

"Aku sedang melakukannya," balas Lee. "Aku tahu bahwa dia tidak bunuh diri."

Lee melipat kedua tangannya. "Kau tahu bahwa Larry tidak memiliki sahabat seorang Arya sepertimu."

Karl tertawa. "Mungkin ada banyak hal yang tidak kau ketahui tentang Larry Robertson."

- Selamat Pagi, dr.Biel, Bab 20, AFR

Comments

Popular Posts