Bab 3 - Kevin Harkins

Sandy menghela napas panjang begitu keluar dari O'hara & Randall Enterprise . Hari itu terasa begitu cepat dan melelahkan. Ia menghabiskan sepanjang waktunya untuk mempersiapkan jadwal interview. Sepertinya Jacky, nama panggilan Jacklyn, sudah mencuri perhatian publik dengan keinginannya menjadi aktivis LGBT yang vokal.Menggunakan kekuasaannya di bisnis retail yang semakin cemerlang, Jacky memutuskan untuk menjadi penolong kaum minoritas.

Sebelum menjadi perempuan, Jacky terlahir sebagai seorang laki-laki bernama Kevin Harkins. Di usia remajanya, Kevin muda sadar bahwa ia adalah seorang perempuan yang terjebak di dalam tubuh seorang laki-laki. Kevin memiliki tubuh dengan tinggi 190 cm. Matanya berwarna biru cerah dan rambutnya berwarna pirang keemasan. Paket yang sempurna yang menyebabkannya mudah dicintai siapa saja.

Kevin terkenal sebagai seorang pecinta ulung di sekolahnya karena kerap berganti pasangan. Yang tidak diketahui orang lain adalah bahwa Kevin terus mencari tahu apa yang dibutuhkannya. Ia merasa sangat gelisah. Ia tidak tahu kenapa lebih suka memperhatikan pakaian, aksesoris atau apapun yang dipakai para perempuan yang dikenalnya. Ia tidak tertarik dengan si perempuan, ia hanya tertarik untuk tahu bagaimana rasanya menjadi perempuan.

Sampai suatu hari di musim panas yang cerah dan menggigit, Kevin merasa yakin bahwa ia ingin menjadi perempuan. Jadi ia pun memutuskan untuk jujur. Sayangnya, lingkungan sekitar Kevin tidak siap untuk itu. Mereka tidak dapat memahami kebingungan yang dialami Kevin.

Alih-alih mereka menghargai kejujuran Kevin, banyak dari mereka menganggap Kevin penyakit. Sementara para perempuan sebayanya mulai memandangnya rendah, para lelaki tidak segan-segan memukulinya. Kevin akhirnya dikeluarkan dari sekolah karena adanya keberatan dari sebagian orang tua murid atas keadaannya. Mereka menganggap Kevin sakit jiwa.

Tekanan sosial yang dialami Kevin akhirnya merambat ke orang tuanya. Mereka mengalami intimidasi. Baik secara fisik dan verbal. Rumah mereka pun dilempari telur busuk dan dinding luarnya banyak tulisan yang tidak menyenangkan: "keluarga sesat", "enyahlah dari sini", "jauhkan kami dari aib busuk kalian", "ingatlah sodom dan gomorrah".

Awalnya Thomas dan Nancy Harkins,  orang tua Kevin, berusaha kuat menghadapi gempuran dari lingkungan sekitarnya. Namun ketika bisnis retail mereka mulai diboikot , dengan cepat mereka mengalami kerugian besar. Mereka pun mulai terlilit hutang.Tidak kuat dengan tekanan yang ada, akhirnya mereka terpaksa meminta Kevin pergi dari rumah dengan memberi bekal uang yang tidak seberapa. Di usia 17 tahun, Kevin pun memutuskan untuk pergi ke New York seorang diri. Ia bertekad untuk menjadi dirinya sendiri.

Pada awal bertemu dengan Kevin, Sandy tidak pernah berpikir akan menyukai Kevin jauh dari apa yang pernah dibayangkannya. Ia punya beberapa teman gay yang seksi tapi Sandy tidak punya keinginan lebih dari sekedar berteman. Namun Kevin, meskipun ia sudah melakukan operasi plastik , ia tetap menjadi sosok yang menarik. Ia seperti laki-laki super cantik yang pernah dilihat oleh Sandy dengan empati yang luar biasa. Ia tahu bagaimana memanusiakan manusia dan itu yang membuat Sandy akhirnya jatuh hati padanya.

Seandainya, seandainya saja ada cara yang membuat Jacklyn O'hara menjadi Kevin Harkins kembali, Sandy akan sangat bahagia. Tapi ia tahu itu akan sulit terwujud dan hal tersebutlah yang membuatnya terus bersedih dan tersiksa.

"Hei, "

Tiba-tiba dari arah depan, seseorang menghalangi jalan Sandy.

Sandy mengarahkan pandangannya dan terdiam. "Apa yang kau lakukan disini? " tanyanya , mulai panik.

Ronan tertawa. "Aku harus mengunjungi mesin uangku. "

"Maksudmu? "

"Aku pikir kau tahu, " ujar Ronan. "Ronan JR. John Randall? Mengingatkanmu pada sesuatu? Mungkin?"

Sandy ingin mengubur dirinya hidup-hidup. "Jadi... Kau.. Mr. Randall? "

Ronan tersenyum puas sambil memainkan lidahnya. Pelan-pelan lidahnya bergerak mulus di bibirnya yang tipis. "Akhirnya kau melihatku? "

"Mr Randall, maaf, aku benar benar tidak tahu jika kau.., " Sandy menutup wajahnya dengan tas kerjanya. Dia mengumpat berkali-kali tentang kebodohannya.

Pertemuan mereka malam itu bisa dibilang sangat buruk. Sandy mabuk total dan memberikan sumpah serapahnya pada Ronan. Ia bahkan muntah di dalam mobil laki-laki itu dan kabur begitu saja ketika mobil berhenti di lampu merah. Ia tidak ingin Ronan mengambil kesempatan saat ia sedang tidak sadar. Saat itu ia mengira Ronan adalah predator maniak.

"Bagaimana keadaanmu? ", tanya Ronan dengan antusias. "Terakhir kali aku melihatmu, kau kabur dan melompat masuk ke semak-semak. Untuk gadis seukuranmu, kau punya kecepatan lari yg luar biasa. The flash versi perempuan. Kau tahu itu?"

"Oh, Mr Randall, aku benar-benar minta maaf. Seharusnya aku.. "

"Oh sudahlah, kau tidak perlu menyesalinya. Aku tahu perangai aslimu dan aku tidak akan meminta bosmu memecatmu. Jadi kembalilah menjadi dirimu sendiri."

"Apa?"

"Terlepas dari kejadian malam itu, aku rasa kau hanyalah seorang manusia yang baik, Sandy. Kau hanya sedang mengalami hal yang berat dan kau tidak tahu bagaimana menghadapinya. Jadi kau sedikit menjadi busuk dan aku mengerti itu. Aku rasa itu masih manusiawi."

"Percayalah, aku tidak bermaksud.."

"Sandy, semuanya baik-baik saja," Ronan memotong. "Mari kita mulai perkenalan kita lagi. Hai, Aku Ronan Randall," ia mengulurkan tangannya sambil melemparkan senyum yang bersahabat.

Sandy bisa merasakan pipinya terbakar karena malu. Tapi kemudian dia berdeham, "Salam kenal, aku Sandy Brooks."

"Senang bertemu denganmu,  Sandy Brooks, " Ronan mengenggam erat tangan Sandy dan semakin tersenyum lebar.

***

-Penyelamat Terburuk , Bab 3, AFR

Comments

Popular Posts